Kontrasepsi Darurat (EC)
(Konten direvisi pada 06/2019)
Semua Pusat Kesehatan Ibu dan Anak menyediakan Layanan Kontrasepsi Darurat selama jam kerja. Para wanita juga dapat mendatangi Instalasi Gawat Darurat, Asosiasi Keluarga Berencana, atau Rumah Sakit Swasta, atau Klinik Dokter Swasta di luar jam kerja MCHC.
- Kontrasepsi darurat menyediakan cara untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Kontrasepsi darurat tidak boleh digunakan sebagai metode kontrasepsi reguler.
- Silakan menghubungi dokter untuk kontrasepsi darurat guna mencegah kehamilan yang tidak diinginkan dalam situasi berikut:
- Tidak ada kontrasepsi yang digunakan
- Pil kontrasepsi oral terlewat
- Jika Anda mengalami kegagalan atau kecelakaan kontrasepsi (seperti kondom rusak atau terselip)
Metode Kontrasepsi Darurat Meliputi:
1. Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim dari Bahan Tembaga (IUD Cu)
- Pada klien yang cocok, alat kontrasepsi dalam rahim dari bahan tembaga (IUD Cu) dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi darurat dalam 5 hari (120 jam) setelah hubungan seksual tanpa pelindung. Berkonsultasilah dengan dokter untuk kesesuaian penggunaan IUD Cu sebagai metode kontrasepsi darurat karena IUD Cu harus dipasang oleh dokter.
- Ini adalah metode EC yang paling efektif dan tingkat kegagalannya kurang dari 0,1% pada wanita yang cocok.
- Karena IUD dapat digunakan selama beberapa tahun, ini dapat menjadi pilihan kontrasepsi reguler bagi wanita yang menginginkan perlindungan kontrasepsi jangka panjang.
- Sebelum Anda mempertimbangkan untuk menggunakan IUD Cu sebagai kontrasepsi darurat Anda, Anda dapat merujuk ke brosur “Informasi untuk Para Pengguna Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (FHS-WH1A)” untuk informasi selengkapnya tentang prosedur pemasangan IUD.
2. Mengonsumsi Pil Kontrasepsi Darurat (Pil EC)
Dua jenis pil EC tersedia di Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (MCHC)
Ulipristal Acetate (UPA) | Levonorgestrel (LNG) | |
---|---|---|
Waktu penggunaan | Diminum dalam 120 jam | Diminum dalam 72 jam |
Tingkat kegagalan | 1 sampai 2% | 2 sampai 3% |
Cara kerja | Terutama dengan menghentikan atau menunda lepasnya telur dari ovarium. Pil EC tidak menyebabkan aborsi. | |
Efek samping | Efek samping yang serius jarang terjadi. Efek samping ringan termasuk mual, muntah, sakit kepala, pusing, kelelahan, nyeri payudara, sakit perut, dan perdarahan vagina yang tidak teratur. | |
Periode menstruasi berikutnya |
|
|
Hal yang Perlu Diperhatikan |
|
|
Apakah bisa digunakan oleh wanita menyusui? | Setelah minum UPA, ibu menyusui harus berhenti menyusui selama 7 hari. |
|