Pengasuhan Seri 22 – Membantu Anak Prasekolah Anda Menjadi Tahan Uji 1 (Anak Usia 3 sampai 5 Tahun)
Pentingnya Ketahanan
Dalam kehidupan ini, kesulitan adalah hal yang tidak terelakkan. Akibatnya, sebagian anak menjadi lekas marah atau tertekan, sementara yang lain dapat beradaptasi untuk pulih dari kesukaran dengan cepat. Kelompok kedua menggambarkan proses penyesuaian positif yang umumnya dikenal dengan ketahanan. Anak-anak yang menunjukkan ketahanan pada umumnya tetap proaktif dan optimis saat menghadapi kesukaran. Riset menunjukkan bahwa anak yang menunjukkan ketahanan adalah cakap, percaya diri, lebih sehat, mempunyai prestasi akademik yang lebih baik dan pelajaran sekolah mereka lebih memuaskan.
Anda dapat membantu anak prasekolah Anda menjadi tahan uji dengan membangun sifat-sifat dalam dirinya dan faktor-faktor pendorong dalam lingkungannya. Sifat-sifat penting dalam diri anak yang memfasilitasi ketahanan adalah harga diri, optimisme, harapan, komunikasi dan keterampilan memecahkan masalah. Pengasuhan positif, dukungan dan kerja sama dengan sekolah adalah faktor-faktor yang juga sama pentingnya.
Memupuk Sifat-sifat dalam Diri Anak Anda
Harga diri
Harga diri mengacu pada penilaian pribadi yang dirasakan seseorang pada dirinya sendiri. Harga diri yang tinggi berfungsi sebagai penyangga melawan demoralisasi setelah menghadapi kesulitan. Sebaliknya, anak-anak yang tidak mempunyai harga diri yang tinggi harga dirinya mungkin akan terpukul karena kegagalan dan penolakan. Anda dapat membantu anak Anda mengembangkan harga dirinya dengan melakukan hal berikut:
- Menunjukkan cinta & memberikan perhatian pada anak Anda
- Tunjukkan kasih sayang Anda dan berikan perhatian pada anak Anda dengan cara nonverbal (mis. senyuman, ciuman, pelukan, tepukan) dan dengan cara verbal (mis. "Ibu selalu cinta kamu, sayangku").
- Semua anak terkadang nakal. Tunjukkan bahwa Anda tidak setuju dengan perilaku anak Anda yang tidak tepat, (mis. "Berkelahi itu salah") daripada pada anak itu sendiri (mis. "Kamu nakal").
- Terimalah anak Anda apa adanya sehingga dia dapat belajar untuk menerima dirinya sendiri.
- Memupuk kekuatan anak Anda
- Harga diri juga dikembangkan apabila anak mengenali dirinya sendiri mempunyai kekuatan pribadi melalui masukan positif.
- Kenali minat dan kekuatan anak Anda, mis. bermain sepak bola, membaca, menjadi pembantu yang baik, dsb.
- Tentukan tujuan yang realistis dan dapat dicapai dalam mengembangkan kekuatannya hingga potensi yang sepenuhnya. Mulailah dengan tingkat yang sesuai dengan kemampuan anak Anda. Misalnya, hargai semangat anak Anda yang berusia 3 tahun saat membuat gambar cakar ayam daripada mengharapkannya menggambar sebuah figur dengan detail. Hal ini dapat menjamin awal yang bermanfaat dan anak Anda akan lebih mungkin mencapai potensinya yang sepenuhnya secara terus-menerus.
- Mengembangkan citra diri positif anak Anda
- Evaluasi konstruktif dari Anda tentang anak Anda akan memfasilitasi perkembangan citra positif pada dirinya.
- Pahamilah setiap kesempatan untuk menyatakan penghargaan Anda tepat setelah anak Anda menunjukkan perilaku atau prestasi positif. Penghargaan itu harus spesifik, mis. "Terima kasih ya kamu telah merapikan mainanmu setelah kamu bermain"
- Ulaslah bersama dengan anak Anda, apa yang telah dia capai setiap hari - tidak peduli sekecil apa pun itu.
Optimisme dan Sikap positif
Efek yang merusak dari kesulitan dapat diminimalkan apabila anak-anak melihat kemunduran dengan cara yang optimis. Anak-anak yang optimis berpikir secara positif dan rasa dapat menyelesaikan tugas yang ada. Mereka tidak mudah menyerah karena berpikir tindakan mereka akan memengaruhi hasil suatu kejadian. Selain itu, anak-anak dengan sikap optimis mengetahui arah dan mempunyai motivasi untuk berjuang meski dalam situasi sulit. Anda dapat membantu mengembangkan optimisme dan harapan anak Anda dengan cara-cara berikut:
*Memupuk pikiran positif
Bantu anak Anda melihat kemunduran sebagai: | Jangan katakan: |
---|---|
|
|
|
|
|
|
Kata-kata Anda akan berdampak besar pada pikiran positif anak Anda. Apabila anak Anda telah menyelesaikan suatu pekerjaan atau mencapai prestasi, jangan sekali-kali bersikap kejam kepadanya dengan mengatakan sesuatu seperti, "Jangan lekas puas!" Kamu baru berhasil kali ini", "Kamu hanya pintar menggambar" atau "Kamu hanya beruntung." Alih-alih, beri dia apresiasi dan dorongan, "Kamu berhasil!" atau "Kamu sangat berbakat dalam menggambar."
- Mendorong rasa dapat menyelesaikan tugas yang ada
- Pilih mainan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak Anda. Mainan dan alat yang dapat dikendalikan dan akan merespons tindakan dapat meningkatkan penguasaan. Mainan dan alat itu memfasilitasi pemahaman anak Anda tentang hubungan sebab akibat antara tindakannya dan hasilnya. Misalnya, anak berusia satu tahun akan menikmati nada musik yang berasal dari menekan tombol; dan anak berusia empat tahun akan tenang menggunakan gunting.
- Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar. Mereka sering kali meniru perilaku orang dewasa sebelum Anda mengira mereka siap belajar. Setelah anak Anda menunjukkan minat, dorong dia untuk berpartisipasi dalam aktivitas perawatan diri seperti makan dan berpakaian.
- Tawarkan pilihan kepada anak Anda dalam batas yang wajar (mis. dua atau tiga pilihan), misalnya pilihan pakaian, kudapan, mainan, dan buku untuk dibaca.
- Biasakan anak Anda dengan menentukan tujuan. Tujuan harus spesifik dan dapat dicapai, mis. "Ayo kita menyelesaikan menggambar sebelum menonton TV".
- Bantu anak Anda mencapai tujuan langkah demi langkah. Misalnya, bimbing dia menyelesaikan gambarannya, "Kamu ingin menggambar sesuatu di samping anjing? Kamu ingin menambah warna lagi?" Dorong dan puji dia atas upayanya. "Hampir selesai. Gambar yang indah sekali!"
- Memupuk harapan
- Bertindaklah sebagai teladan bagi anak Anda dan tunjukkan sikap positif pada kehidupan, mis. "Di toko ini tidak ada kaos yang tepat, sepertinya bisa saya dapatkan di toko lain".
- Bacalah cerita yang menyampaikan gagasan tentang harapan dan ketabahan dengan anak Anda, mis. 'Kelinci dan Kura-kura' dan 'Pahlawan Kecil dari Belanda'.
- Ubahlah pikiran putus asa anak Anda menjadi pikiran mendorong dan memberdayakan. Misalnya, saat anak Anda berkata, "Aku selalu gagal memperoleh stiker dari guruku", Anda dapat merespons, "Kamu tidak memperoleh stiker dari gurumu hari ini. Tidak apa-apa! Ayo, bergembiralah! Coba lagi besok!"
- Bantulah anak Anda belajar dari kesalahan atau kemunduran. Biarkan dia membuat solusi terlebih dulu sebelum Anda membimbingnya untuk mencari alternatif. Misalnya, Anda dapat membimbing dia untuk mengenali penyebab kegagalan lalu bertanya, "Apa yang lain kali bisa kamu lakukan secara berbeda agar mendapatkan hadiah?"
Keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah
Anak-anak yang mempunyai keterampilan komunikasi dan pemecahan masalah dapat mengatasi kesukaran. Prinsip-prinsip yang mengatur adalah:
- mendorong anak Anda mengekspresikan diri dan
- membantu dia memecahkan masalah dengan sendirinya daripada menyelasaikan masalah untuk dia.
- Memupuk keterampilan komunikasi
- Doronglah anak Anda mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Misalnya, "Sejak kamu kehilangan boneka beruangmu, kamu jadi sangat pendiam. Ayolah, katakan apa yang kamu rasakan?" Jika anak Anda tetap diam, tanyakan kepadanya, "Kamu merasa kesal ya karena boneka beruangmu hilang? Coba dong cerita yang lebih banyak."
- Cegahlah ekspresi melalui perilaku yang tidak diinginkan seperti merengek, marah-marah atau sifat agresif. Berikan konsekuensi seperti mengajak dia ke ruang tenang. Cari kesempatan untuk mengajari dia cara mengekspresikan emosinya dengan cara yang dapat diterima secara sosial di lain kesempatan saat Anda berdua tenang.
- Ingatkan dan praktikkan bergiliran dalam percakapan mis. "Baiklah! Ibu akan mendengarkan kamu dulu lalu ganti giliran ibu yang berbicara."
- Dorong anak Anda untuk mempraktikkan keterampilan komunikasi melalui permainan pura-pura. Misalnya, saat dia bermain pura-pura menjadi menjadi dokter, dia dapat mempraktikkan mendengar dan bertanya; saat dia bermain pura-pura menjadi pasien, dia dapat berlatih menyatakan perasaan.
Brosur 13 dalam seri Pengasuhan ini menjelaskan perkembangan keterampilan komunikasi sedangkan Brosur 16 menjelaskan penanganan perilaku secara lebih detail.
- Memupuk keterampilan pemecahan masalah
- Bangkitkan minat dalam memecahkan masalah dan menghadapi tantangan melalui permainan, mis. teka-teki menyusun gambar sederhana, model rel kereta api dan permainan pura-pura.
- Bantu anak Anda mengenali dan menyampaikan masalah. Misalnya, saat Anda membacakan 'Tiga Babi Cilik' untuk anak Anda, dorong dia untuk berpikir, "Mengapa babi cilik pertama berada dalam bahaya?"
- Rangsang anak Anda untuk membuat solusi sebanyak mungkin.
- Bantu anak Anda memilih solusi. Berikan beberapa pilihan jika dia sulit membuat keputusan, mis. "Kamu ingin memakai pensil atau spidol untuk menggambar?"
Ringkasnya, Anda dapat meningkatkan ketahanan anak Anda dengan membantunya menghadapi kesukaran dan memecahkan masalah dengan pikiran positif, optimisme, dan rasa percaya diri. Setelah membahas faktor-faktor pendorong dalam diri anak, Anda dapat membaca Brosur 23 Membantu Anak Prasekolah Anda Menjadi Tahan Uji II dalam seri Pengasuhan untuk mengetahui faktor-faktor lingkungan yang memupuk ketahanan dalam diri anak Anda.
Kami mempunyai seri lokakarya dan brosur mengenai "Pengasuhan yang Menyenangkan!" bagi ibu hamil dan orang tua bayi dan anak prasekolah. Silakan menghubungi personel perawat kesehatan kami untuk memperoleh informasi.